Hai haiii saya kembalii :D
Kali ini dengan topik penyakit baru di tahun 2012, dan semoga saja kalian ga ada yang pernah kena penyakit ini, amiiin :D
oke kita mulai yaa !!~
1. Penyakit Chagas
Penyakit Chagas juga disebut Amerika trypanosomiasis adalah penyakit parasit tropis yang disebabkan oleh protozoa berflagel '' Trypanosoma cruzi''.
'' T. cruzi'' umumnya ditransmisikan ke manusia dan mamalia lainnya
oleh serangga vektor, mengisap darah assassin bug dalam subfamili
Triatominae (keluarga Reduviidae) umumnya spesies untuk '' Triatoma'',
'' Rhodnius'' dan '' Panstrongylus'' genera. Penyakit juga menyebar
melalui transfusi darah dan transplantasi organ,
menelan makanan
yang
terkontaminasi dengan parasit, dan dari ibu ke janin-nya. Penyakit
Chagas umumnya terjadi di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Meksiko,
dimana serangga triatomine banyak berkembang. Biasanya yang terjangkit
adalah anak-anak, tapi setidaknya yang dewasa harus berjaga-jaga.
Penyakit
Chagas kalau ga diobati bisa berakibatkan fatal terhadap jantung.
kenapa ? Karena bisa mengakibatkan jantung membengkak dan bisa jadi
meledak(?).
Yang membuat para ilmuwan khawatir,
penyakit Chagas ini sulit untuk dideteksi dan butuh waktu hingga
bertahun-tahun hingga akhirnya muncul gejala.
Gejala penyakit Chagas bervariasi selama infeksi. Pada tahap awal, akut,
gejala ringan dan biasanya menghasilkan tidak lebih dari lokal
pembengkakan pada tempat infeksi. Sebagai penyakit berkembang, selama
bertahun-tahun, serius kronis gejala dapat muncul, seperti penyakit
jantung dan malformasi usus. Jika tidak ditangani, penyakit kronis
sering fatal. Obat perawatan umumnya tidak memuaskan; obat-obatan yang
tersedia sangat beracun dan sering tidak efektif, khususnya digunakan
untuk mengobati tahap kronis penyakit.
2. Bakteri Pemakan Daging (Flesh-eating Bacteria)
Mungkin ini terdengar aneh, tapi
penyakit ini benar-benar terjadi. Dunia medis biasa menyebut penyakit
ini dengan sebutan "Necrotizing Fascciitis". Penyakit tersebut cukup
langka terjadi, tetapi biasanya penyakit ini ada pada penerita diabetes.
Meski hampir semua korban segar bugar, sehat walafiat sebelum
terinfeksi, tapi sekitar 25 persen di antaranya kehilangan nyawa dalam
waktu yang sangat singkat.
Penyakit ini disebabkan oleh :
1. Streptococcus Pyogenes
2. Staphylococcus Aureus
3. Vibrio Vulnificus
4. Aeromonas Hydrophila
Salah satu korbannya bernama Aimee Copeland. Kejadian yang menimpa Aimee bermula saat dia bersama teman-temannya pada
1 Mei berwisata ke dekat Sungai Little Tallapoosa, sekitar 50 kilometer
sebelah barat dari Atlanta. Dalam sebuah insiden, dia terjatuh.
Kecelakaan itu meninggalkan luka di betis kirinya. Dengan 22 perban instan, ia menutupi lukanya.
Tiga hari kemudian, Aimee pergi ke ruang gawat darurat, di mana dokter kemudian memvonisnya mengalami necrotizing fasciitis, yaitu kondisi yang disebabkan oleh bakteri pelahap daging, Aeromonas hydrophila. Dia diterbangkan ke Augusta untuk menjalani serangkaian prosedur bedah.
Pada posting di halaman Facebook terbaru, sang ayah, Andy Copeland, menyatakan telah berbicara dengan para ahli bedah sebelum amputasi terbaru. "Tangan itu membahayakan kesehatan Aimee," tulisnya. "Seperti biasa, keputusan saya adalah sederhana. Lakukan apa yang diperlukan untuk memberi kita kesempatan terbaik untuk menyelamatkan hidup Aimee."
Andy menyatakan kagum pada kekuatan hati putrinya, yang telah menghabiskan hari-harinya belakangan ini di perawatan intensif di Rumah Sakit Dokter di Augusta, Georgia. "Air mata bergulir di wajahku saat aku berjalan keluar dari kamarnya. Aku tidak menangis karena Aimee akan kehilangan tangan dan kakinya. Aku menangis karena, dalam 53 tahun usiaku, aku belum pernah meilhat keberanian yang luar biasa. Aimee tak pernah menangis. Aku adalah seorang ayah bangga dengan seorang wanita muda yang sangat berani," tulisnya.
Dr. William Schaffner, ketua Departemen Kedokteran Pencegahan di Vanderbilt University Medical Center, memperkirakan ada kurang dari 250 kasus seperti Aimee setiap tahun di Amerika Serikat. Pelaporan kasus tersebut tidak diharuskan oleh hukum.
Infeksi berakibat fatal pada sekitar satu dari empat kasus. Demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan dalam situsnya. Bakteri ini sangat umum ditemukan di air dan di lingkungan, kata Dr. Buddy Creech, asisten profesor penyakit menular pediatrik di Vanderbilt University.
"Saat kuman itu masuk ke jaringan tersebut lebih dalam, ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menghancurkan jaringan-jaringan yang mengelilinginya," katanya. "Ketika hal itu terjadi, jaringan tersebut mati, dan Anda melihat peradangan dan pembengkakan dan kerusakan yang sangat sulit dikendalikan."
Kecelakaan itu meninggalkan luka di betis kirinya. Dengan 22 perban instan, ia menutupi lukanya.
Tiga hari kemudian, Aimee pergi ke ruang gawat darurat, di mana dokter kemudian memvonisnya mengalami necrotizing fasciitis, yaitu kondisi yang disebabkan oleh bakteri pelahap daging, Aeromonas hydrophila. Dia diterbangkan ke Augusta untuk menjalani serangkaian prosedur bedah.
Pada posting di halaman Facebook terbaru, sang ayah, Andy Copeland, menyatakan telah berbicara dengan para ahli bedah sebelum amputasi terbaru. "Tangan itu membahayakan kesehatan Aimee," tulisnya. "Seperti biasa, keputusan saya adalah sederhana. Lakukan apa yang diperlukan untuk memberi kita kesempatan terbaik untuk menyelamatkan hidup Aimee."
Andy menyatakan kagum pada kekuatan hati putrinya, yang telah menghabiskan hari-harinya belakangan ini di perawatan intensif di Rumah Sakit Dokter di Augusta, Georgia. "Air mata bergulir di wajahku saat aku berjalan keluar dari kamarnya. Aku tidak menangis karena Aimee akan kehilangan tangan dan kakinya. Aku menangis karena, dalam 53 tahun usiaku, aku belum pernah meilhat keberanian yang luar biasa. Aimee tak pernah menangis. Aku adalah seorang ayah bangga dengan seorang wanita muda yang sangat berani," tulisnya.
Dr. William Schaffner, ketua Departemen Kedokteran Pencegahan di Vanderbilt University Medical Center, memperkirakan ada kurang dari 250 kasus seperti Aimee setiap tahun di Amerika Serikat. Pelaporan kasus tersebut tidak diharuskan oleh hukum.
Infeksi berakibat fatal pada sekitar satu dari empat kasus. Demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan dalam situsnya. Bakteri ini sangat umum ditemukan di air dan di lingkungan, kata Dr. Buddy Creech, asisten profesor penyakit menular pediatrik di Vanderbilt University.
"Saat kuman itu masuk ke jaringan tersebut lebih dalam, ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menghancurkan jaringan-jaringan yang mengelilinginya," katanya. "Ketika hal itu terjadi, jaringan tersebut mati, dan Anda melihat peradangan dan pembengkakan dan kerusakan yang sangat sulit dikendalikan."